Jumat, 23 September 2011

KONSEP SENI RUPA TERAPAN


PENGERTIAN APRESIASI SENI
Apresiasi merupakan kemampuan mengenal dan memahami suatu nilai estetika yang mengandung daya pesona, kagum, masyur, dan agung. Apresiasi merupakan cara seseorang menilai hasil karya orang lain dengan melihatnya dari sudut pandang keindahan.
Dalam melakukan apresiasi seni, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu pendekatan deskriptif, pendekatan analitik, pendekatan interpretative, pendekatan penilaian, dan pendekatan interdisiplin.
1.  Pendekatan Deskriptif adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengamati dan memapatkan karya seni apa adanya. Misalnya, mengamati objek gambar, penggunaan warna, komposisi warna, komposisi garis, tema, judul karya, orang yang membuatnya, tahun pembuatan karya tersebut, media yang digunakan, ukuran karyanya, dan waktu yang diperlukan dalam membuat karya seni tersebut.
2.   Pendekatan Analitik adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengamati karya seni berdasarkan kaidah-kaidah estetika yang baku. Misalnya, melalui aspek tematik, teknik pengerjaan, penerapan asas kesenirupaan, serta makna atau arti yang tersirat di dalam karya seni tersebut.
3.   Pendekatan Interpretatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan menginterpretasikan karya seni berdasarkan sudut pandang pengamat, baik dari kesamaan pandangan, kesamaan pengalaman, unsur estetika, dan pengetahuan yang dimiliki oleh pengamat.
4.    Pendekatan Penilaian adalah pendekatan yang dilakukan melalui proses pengukuran secara objektif atau sujektif.
5.     Pendekatan Interdisiplin adalah pendekatan yang dilakukan untuk menilai suatu karya seni dilihat dari berbagai disiplin keilmuan seperti antropologi, psikologi, kebudayaan, filsafat, ekonomi, dan kebahasaan.
Dalam mengapresiasi sebuah karya seni rupa, baik berupa lukisan, patung, keramik, maupun grafis diperlukan beberapa tahapan yaitu:
1.       Kegiatan Mengamati
2.       Kegiatan Menghayati
3.       Kegiatan Mengevaluasi
4.       Kegiatan Berapresiasi
PENGERTIAN SENI RUPA TERAPAN
Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
Selain itu kaya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi beberapa hasil karya, yaitu hasil kriya ukiran, hasil kriya logam, hasil kriya batik, kriya batu, kriya grafis, desain produk, dan desain komunikasi visual
  • Menurut hasil kriya ukiran, contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan ukiran kayu dari Bali.
  • Menurut hasil karya logam, contoh benda-bendanya adalah tempat tissu, gelas
  • Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, gorden.
  • Menurut hasil kriya batu, contohnya meja marmer, pot bunga, kursi, asbak.
  • Menurut hasil kriya grafis, contoh cetak piring, cetak gelas
  • Menurut hasil kriya desain produk, contoh kemasan minuman, kemasan makanan.
  • Menurut hasil desain komunikasi visual, contoh sampul buku, rambu lalulintas.


KONSEP SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu:
  1. SENI RUPA MURNI
  2. SENI RUPA KRIYA
  3. SENI RUPA DESAIN
Dua kategori terakhir kemudian lebih dikenal dengan sebutan Seni Rupa Terapan. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi. Sementara kriya dan desain, lebih mementingkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara umum, terjemahan seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah “Fine Art”. Namun, sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah “Fine Art” menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan seni rupa desain dan seni rupa kriya ke dalam bahasa “Visual Arts” atau “Applied Arts” atau dalam bahasa Indonesia adalah seni rupa terapan.
Seni rupa terapan mengacu kepada aplikasi desain dan estetika terhadap benda-benda yang dipergunakan manusia sehari-harinya. Sementara seni rupa murni, diciptakan hanya untuk pemuasan ekspresi pribadi, seni rupa terapan menggunakan desain dan idealisme kreatif untuk menciptakan benda-benda keperluan sehari-hari, seperti cangkir atau bangku, dekorasi taman.
Bidang-bidang seperti desain industri, desain grafis, desain interior, seni dekorasi, dan seni fungsional, merupakan contoh-contoh seni rupa terapan. Dalam konteks kreatif dan abstrak, bidang arsitektur dan fotografi juga dianggap sebagai seni rupa terapan.



Sumber:
1. id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa_terapan 
2, Seni ruapa untuk SMP/MTs Kelas VII,VIII, dan IX, Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional 
3. Mbyarts's Blog


READ MORE - KONSEP SENI RUPA TERAPAN

Kamis, 22 September 2011

JENIS KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA


Seni kriya di Nusantara sangat beragam bentuk dan jenisnya. Kondisi geografis dan geopolitis sangat memungkinkan tumbuhnya karya seni yang beranekaragam yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Semuanya merupakan ciri khas budaya tradisional masyarakatnya.

Berdasarkan jenisnya, seni kriya di Nusantara dikelompokkan menjadi:
  1. Seni kriya kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu,  dan lain-lain.                               
  2. Seni kriya  ukir kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain. 
  3. Seni kriya anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.    
  4. Seni kriya batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain dengan proses teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). Contohnya: baju, gaun dan lain-lain.  
  5. Seni kriya keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piring.
  6. Desain Komunikasi Visual
  7. Desain Produk
Sebagian orang juga mengelompokkan seni kriya berdasarkan tekniknya, yaitu: kriya tempelan atau aplikasi, seni kriya konstruksi, seni kriya anyam, seni kriya ukir dan lain-lain.Sedangkan berdasarkan bahan pembuatannya antara lain ada yang disebut kriya tanah liat, kriya kriya plastik, kriya logam dan lain-lain. Berdasarkan alat yang digunakan pada proses pembuatannya kriya dibedakan pula menjadi kriya pahatan, kriya bubutan, kriya cetakan dan sebagainya. Sementara berdasarkan tujuan pembuatannya kriya digolongkan ke dalam kriya terapan, kriya untuk hiasan dan lain-lain.

                                                   Contoh Karya Kerajinan Kulit



                                              Contoh Karya Seni Rupa Kerajinan Kayu
 

Contoh Karya Seni Rupa Terapan Kriya Anyaman


Karya Seni Rupa Terakan Batik

 
Karya Seni Rupa Terapan Kriya Keramik


 
Karya Seni Rupa Terapan Kriya Logam








 
READ MORE - JENIS KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA